JAKARTA – Bubur Asyura menjadi salah satu makanan tradisional yang biasa dihidangkan pada Hari Asyura 10 Muharam dalam Kalender Hijriah. Selain dipercaya sebagai hari yang mulia dan penuh berkah bagi umat Islam, peringatan Hari Asyura juga mengandung makna tradisi yang diwariskan di tengah masyarakat.
Selain di Indonesia, menurut ejournal2.undip.ac.id, tradisi bubur Asyura atau dikenal juga sebagai bubur Sura, dilakukan setiap tahun oleh masyarakat Pattani, Thailand Selatan. Lantas, bagaimana resep bubur Asyura yang nikmat?
Sejarah Bubur Asyura
Melansir ejournal.sisfomtek.org, sejarah bubur Asyura dimulai dari zaman Nabi Nuh saat turun dari kapal setelah peristiwa banjir. Ketika tiba di daratan, Nabi Nuh bertanya kepada umatnya, “Apakah bekal pelayaran yang dibawa masih tersisa?”. Kemudian, mereka menjawab, “Masih, wahai Nabi”. Setelah itu, Nabi Nuh memerintahkan mereka agar mengaduk makanan yang tersisa, sehingga menjadi bubur dan disedekahkan ke semua orang.